Loading...

Lorem Ipsum Text dan Arti Di Baliknya

703302


[imagetag]


Bagi anda yang sering membaca buku, berselancar diinternet ataupun hanya sekedar belajar blogging tentunya pernah membaca sederetan kata-kata yang diawali dengan kata Lorem Ipsum seperti paragraf dibawah ini:



"Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum." Lorem Ipsum Text tersebut kerap ditemui. Dalam dunia internet Lorem Ipsum Text seringkali ditemui sebagai pengganti halaman kosong website yang bersangkutan. Dalam dunia nyata pun teks tersebut kerap ditemui baik dibuku, majalah, dsb.



Lorem Ipsum Text





Text pada Lorem Ipsum telah dikenal selama lebih dari 500 tahun yang lalu. Bagi sebagian orang mungkin berpikiran bahwa kata tersebut hanyalah kata-kata tak bermakna yang kerap dimasukkan kedalam halaman kosong (pengganti) ketimbang halaman tersebut harus kosong sama sekali. Dibalik kenyataan itu, ternyata Lorem Ipsum Text sama sekali bukanlah paragraf yang tidak memiliki makna.



Lorem Ipsum Text dan Sejarahnya





Kata-kata dalam Lorem Ipsum Text diperkirakan telah berumur lebih dari 2000 tahun dari sebuah sastra latin klasik. Bahkan kata-kata yang tertulis didalam paragraf tersebut masih sulit diartikan oleh orang modern saat ini. Seorang profesor Sastra Latin dari Virginia, Richard McClintock mencoba untuk menggali arti dari kata-kata dalam Lorem Ipsum tersebut yang dianggap paling tidak jelas yaitu pada kata consectetur.



Melewati penelitiannya, Prof. Richard McClintock menemukan sebuah naskah yang dijadikan sumber dari kata-kata dalam Lorem Ipsum yang terdapat pada bagian 1.10.32 dan 1.10.33 dari naskah de Finibus Bonorum et Malorum karya Cicero (45SM). de Finibus Bonorum et Malorum (Sisi Ekstrim dari Kebaikan dan Kejahatan) adalah naskah klasik yang memuat konteks dan isi-isi mengenai teori etika yang sangat terkenal pada masa Renaissance. Naskah ini di terbitkan kembali pada era modern ini sebagai buku untuk khalayak umum. Versi bahasa inggris teks ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1914 oleh penulis bernama H. Rackham.



Lorem Ipsum Text dan Arti Di Baliknya





Menggali arti dari Text Lorem Ipsum, berikut adalah teks naskah asli yang kerap dijumpai sejak tahun 1500-an:

"Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum."Paragraf lanjutan dibawah ini adalah teks yang ditulis pada bagian 1.10.32 dari naskah karya Cicero tersebut:

"Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo. Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam, quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid ex ea commodi consequatur? Quis autem vel eum iure reprehenderit qui in ea voluptate velit esse quam nihil molestiae consequatur, vel illum qui dolorem eum fugiat quo voluptas nulla pariatur?"Berikut adalah hasil terjemahan ke dalam bahasa inggris oleh penulis H. Rackham pada tahun 1914:

"Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain of itself, because it is pain, but because occasionally circumstances occur in which toil and pain can procure him some great pleasure. To take a trivial example, which of us ever undertakes laborious physical exercise, except to obtain some advantage from it? But who has any right to find fault with a man who chooses to enjoy a pleasure that has no annoying consequences, or one who avoids a pain that produces no resultant pleasure?"Paragraf lanjutan dalam bahasa inggris:

"But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain of itself, because it is pain, but because occasionally circumstances occur in which toil and pain can procure him some great pleasure. To take a trivial example, which of us ever undertakes laborious physical exercise, except to obtain some advantage from it? But who has any right to find fault with a man who chooses to enjoy a pleasure that has no annoying consequences, or one who avoids a pain that produces no resultant pleasure?"Yang kemudian dapat diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia sebagai:

"Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai, mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana keadaan yang susah berikut penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?"Terjemahan pada paragraf berikutnya:

"Namun perlu kujelaskan bagaimana ide yang keliru atas penolakan akan kesenangan dan rasa sakit diciptakan, dan aku akan memberikan anda sebuah sistematis cara yang lengkap yang menjelaskan ajaran yang sebenarnya dari penyelam sesungguhnya dari inti kebenaran, pencipta kebahagiaan manusia. Tak seorang pun yang menolak, tak menyukai ataupun menghindar dari kebahagiaan / kenikmatan. Namun disebabkan oleh mereka yang tidak memahami tentang bagaimana mereka mengejar kebahagian secara rasional menyebabkan mereka menghadapi akibat yang sangat menyakitkan. Demikian pula, tak ada pula dari mereka yang mencintai, mengejar atau bernafsu mengejar kesakitan, karena itu adalah penderitaan. Namun ada kalanya sesekali terjadi keadaan dimana kerja keras dan rasa sakit dapat memberinya kebahagiaan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah dari kita yang pernah melakukan latihan fisik yang berat selain bertujuan untuk memperoleh manfaat daripadanya? Namun siapakah berhak untuk mencari kesalahan dari seseorang yang memilih untuk menikmati kesenangan mereka yang tidak berakibat, ataupun orang yang menghindari rasa sakit yang tidak menimbulkan kebahagiaan?" Karya sastra klasik dari Cicero tersebut, terutama arti pada bagian Lorem Ipsum Text adalah menekankan tentang ajaran etika, tentang hak kebahagian dan penderitaan. Karya cicero secara keseluruhan dalam naskah de Finibus Bonorum et Malorum tersebut sangat dekat dengan dunia hukum dan seni. 



Sastra klasik ini sangat terkenal karena mengingatkan pada Cicero yang menuntut Cerres, gubernur Sicily pada masa itu atas tuduhan korupsi, penyerangan dan pembunuhan. 



Namun herannya, sebagianbesar naskah yang ditujukan kepada gubernur Verres beserta dengan tuduhan-tuduhannya merupakan kejahatan serta penjarahan pada karya-karya seni. Hal tersebut membuat nama Cicero dikenal hingga saat ini sebagai salah satu seniman terbesar.



sumber

Dedic Ahmad
Lorem Ipsum Text dan Arti Di Baliknya
By Pemulung News
Published: 2013-02-24T09:17:00-08:00
Lorem Ipsum Text dan Arti Di Baliknya
5.0 99 reviews
Lorem Ipsum Text dan Arti Di Baliknya
Posted by: Risalahati Dedic Ahmad Updated at: 09:17